Kongres Amerika Serikat (AS) menyetujui dana US$52 miliar atau Rp775 miliar sebagai pendanaan untuk membangun manufaktur semikonduktor di dalam negeri. Semikonduktor adalah microchip yang digunakan di mobil, elektronik konsumen, dan mesin cuci. Pandemi virus corona menjungkirbalikkan berbagai industri, terutama bisnis elektronik yang membutuhkan chip semikonduktor. Permintaan akan produk teknologi, seperti laptop, konsol, dan tablet, melonjak karena konsumen menghabiskan lebih banyak waktu di rumah daripada di sekolah atau kantor.
Dalam pemungutan suara pada Kamis lalu, terdapat 243-187 suara dan hasilnya DPR meloloskan CHIPS dan Science Act senilai US$280 miliar untuk memperkuat inovasi sains dan teknologi AS. Melansir Reuters, pengesahan undang-undang Chips and Act ini bertepatan dengan kunjungan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi ke Taiwan. Dalam kunjungannya, Pelosi bertemu dengan Direktur Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC), Mark Liu.