Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan komunitas global untuk mencegah pecahnya perang nuklir. Dia menyebut, tak akan ada pemenang dalam perang tersebut. Hal ini disampaikan Putin dalam surat yang dikirimnya kepada para peserta konferensi Non-Proliferation Treaty (NPT) atau Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir, Senin (1/8/2022). Kegiatan ini akan berlangsung hingga 26 Agustus mendatang.
NPT ditandatangani 191 negara PBB, termasuk lima negara anggota tetap Dewan Keamanan yang juga kekuatan nuklir dunia, yakni Rusia, Amerika Serikat (AS), Prancis, Inggris, dan Cina. Sementara India, Pakistan, dan Korea Utara (Korut) yang turut mengembangkan senjata nuklir tak menjadi pihak dalam traktat tersebut. Kekhawatiran pecahnya perang nuklir telah berkembang sejak Rusia menyerang Ukraina pada Februari lalu. Kiev diketahui memperoleh dukungan dan sokongan dari Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Vladimir Putin sempat mengakui bahwa secara postur militer, Rusia kalah dibandingkan NATO.
Namun dia mengingatkan bahwa Rusia adalah salah satu negara kekuatan nuklir dunia. Oleh sebab itu, Putin menilai, tak akan ada pemenang jika NATO berperang dengan Rusia. Pada Maret lalu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan tentang terbukanya kembali potensi perang nuklir. “Prospek konflik nuklir, yang dulu tidak terpikirkan, sekarang kembali ke arah yang memungkinkan,” ucapnya.