RI Gandeng China dan Korsel Genjot Produksi Nikel 70 Persen

Wakil Menteri BUMN Pahala N Mansury mengatakan pemerintah tengah melakukan pembicaraan dengan dua produsen baterai listrik besar di dunia, yakni China dan Korea Selatan (Korsel) untuk pengembangan produksi nikel di atas 70 persen. Dengan begitu, yang akan diekspor oleh RI adalah barang jadi, sehingga memiliki nilai tambah (value added). Diketahui, bahan baku utama baterai listrik adalah nikel. Indonesia, kata Pahala, merupakan pemilik cadangan terbesar di dunia untuk mineral tersebut.

Indonesia memiliki total dari cadangan yang sangat luar biasa, khususnya dalam hal ini komoditas paling utama untuk membangun baterai nikel. Karenanya, Indonesia bisa menjadi supplier utama baterai listrik untuk negara-negara di dunia. Pemerintah juga akan mendorong agar bisa bekerja sama dengan negara-negara yang berinvestasi di baterai listrik untuk sektor lainnya bisa bermitra secara end to end bagaimana membentuk konsorsium dan strategi secara lebih selektif dengan melihat partner untuk membangun rantai pasok lainnya.

Search