SKK Migas mencatat realisasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di industri hulu migas mencapai 63 persen hingga Juni 2022 dengan nilai kontrak barang sebesar 1,8 miliar dolar AS. Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan realisasi TKDN ini lebih tinggi dari target yang ditetapkan pemerintah sebesar 57 persen di 2022. Ia berharap tingkat kontribusi ini terus bertambah.
Menurutnya, jika TKDN dalam negeri makin meningkat, maka sektor migas tidak hanya berperan sebagai sumber energi bahan baku industri maupun penerimaan negara. Namun, itu juga menjadi lokomotif penggerak perekonomian nasional dengan menciptakan multiplier effect. Artinya, dengan peningkatan TKDN ini, maka kontribusi sektor hulu migas ke perekonomian akan makin besar. Sebab, perputaran uang untuk menyediakan alat produksi jadi berputar di dalam negeri. Multiplier effect tidak hanya investasi, uang yang beredar dalam pertumbuhan ekonomi nasional tapi juga produk penunjang yang di hulu migas, pelumas, pipa baja, bahan kimia, pumping, wellhead, kompresor.