Beri Insentif ke Produsen Makanan Berbahan Baku Lokal

Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) adalah salah satu solusi untuk memperkuat perekonomian nasional. Apalagi di tengah kondisi ketidakpastian global akibat perang yang menyebabkan harga pangan dan energi melonjak. Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, pada pembukaan acara Gernas BBI mengatakan semua negara termasuk Indonesia menghadapi tantangan berat. Luhut mengaku bahwa dalam kondisi global seperti sekarang, perlu kerja keras dari seluruh pihak untuk menguatkan ekonomi dalam negeri. Daerah harus aktif mendampingi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), lalu meningkatkan kualitas produksi, memperluas pasar di ekosistem digital hingga optimalisasi anggaran belanja untuk UMKM.

Menanggapi gerakan tersebut, Guru Besar Ekonomi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), Masyhuri, mengatakan pemerintah harus mendesain program nyata yang menunjukkan dukungan pada Gernas BBI. Program tersebut bisa berupa kampanye makanan dengan bahan baku dalam negeri, bukan impor. Krisis pangan dunia saat ini harus dijadikan momentum untuk kembali pada cita rasa produk lokal. Meskipun itu bukan hal yang mudah, tetapi perlu dukungan secara besar-besaran dari negara. Produk pangan lokal, harus dioptimalkan melalui langkah konkret di level konsumen, sehingga mampu menemukan teknologi pengolahan bahan lokal yang bisa menyamai atau bahkan mengalahkan rasa makanan dari produk impor seperti gandum.

Pemerintah juga harus memberi insentif kepada produsen makanan berbahan baku lokal berupa bantuan modal atau keringanan pajak. Hal lain yang harus diperhatikan adalah ketersediaan bahan baku. Sebab, tanpa ketersediaan bahan baku yang berkelanjutan, industri juga enggan untuk membuat produk makanan berbahan baku lokal. Supaya petani mau menanam bahan pangan lokal maka pemerintah harus bisa menjamin harga di tingkat petani. Tanpa ada jaminan harga maka jangan harap petani bersedia untuk menanam komoditas yang dibutuhkan.

Search