Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan, pemerintah akan mengubah skema pemberian subsidi energi agar beban masyarakat dalam mendapatkan kebutuhan energi tidak berat. Nantinya subsidi ini langsung diberikan kepada rakyat yang membutuhkan, tidak dalam bentuk barang. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan pada sektor energi, pemerintah menyalurkan subsidi nilainya mencapai Rp520 triliun. Anggaran itu ditambah dari sebelumnya senilai Rp443 triliun. “Jika subsidi terus diberikan akan membuat uang negara jebol. Untuk itu, skema subsidi akan diubah. Tidak lagi ke barang tapi langsung ke orangnya agar tepat sasaran,” kata Moeldoko dalam keterangannya, Selasa (19/7/2022).
Pemerintah, ditegaskan Moeldoko, pun dilema. Jika harga BBM dinaikkan, situasi masyarakat pun saat ini sedang sulit. Namun jika tidak dinaikkan, negara menanggung beban karena terus mensubsidi BBM. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani sempat mengatakan, subsidi energi paling banyak dinikmati oleh kelompok orang kaya. Karena itu, pemberian subsidi dengan skema langsung ke barang dinilai kurang tepat sasaran karena masih banyak kelompok orang mampu yang bisa ikut menikmatinya. Karena itu, skema subsidi energi akan diubah.