Pada hari pertama tahapan pemilu, sebagian parpol melaksanakan konsolidasi internal menyongsong tahapan pemilu, serta mulai membahas capres dan cawapres. PDI-P mengadakan bimbingan teknis kepada anggota DPRD provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia di Jakarta, serta akan mengadakan rapat kerja nasional pada 21-23 Juni. Bimbingan teknis dilakukan agar kader PDI-P ditingkat legislatif dapat memperkuat gerak ke bawah dengan membantu rakyat. Ketua Bidang Fungsional DPP PPP, Achmad Baidowi, mengatakan PPP siap melakukan pendaftaran parpol peserta pemilu dengan segenap persyaratan yang ditetapkan KPU. Selain itu, PPP melakukan konsolidasi internal dan persiapan rekrutmen calon anggota legislatif. Wakil Ketua Umum DPP Perindo, Ferry Kurnia Rizkiyansyah, mengungkapkan Perindo siap terlibat aktif menjadi peserta Pemilu 2024, melakukan konsolidasi internal dan memperkuat infrastruktur kepartaian di semua daerah, verifikasi parpol sebaik mungkin serta melakukan Konvensi Rakyat untuk menjaring caleg. Sementara, PAN mulai memaparkan lima kriteria capres-cawapres, di antaranya nasionalis-religius, punya rekam jejak kepemimpinan kuat, dan berpihak pada kelanjutan generasi.
Manuver parpol dalam mempersiapkan pemilu, dapat membuat eskalasi suhu politik secara nasional dan lokal mengalami peningkatan. Parpol yang akan berkontestasi di pemilu diharapkan mengedepankan politik yang santun dan penuh kegembiraan. Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes, mengatakan eskalasi aktivitas ataupun suhu politik yang terjadi akibat dimulainya tahapan
pemilu perlu dimitigasi oleh penyelenggara pemilu dan pemerintah. Perbedaan politik di masyarakat berpotensi mengakibatkan disinformasi, hoaks, dan ujaran kebencian muncul, terutama di media sosial.
Di sisi lain, KPU dan Bawaslu diharapkan dapat melaksanakan tahapan dengan transparan dan akuntabel. Permasalahan pada daftar pemilih tetap jangan sampai terulang karena bisa berdampak pada kredibilitas penyelenggaraan pemilu.