Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) sepakat memperkuat kerjasama perdagangan kedua negara untuk memulihkan ekonomi pasca pandemi. Wakil Menteri Perdagangan RI Jerry Sambuaga mengungkapkan periode Januari-Maret 2022, nilai perdagangan kedua negara telah mencapai USD 6,09 miliar. Nilai ini mengalami kenaikan 47,05 persen pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Saat ini Indonesia menjadi negara urutan ke- 4 investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI) Korea Selatan setelah Amerika Serikat, Tiongkok, dan Vietnam. Menurut Jerry, salah satu investasi dari Korea Selatan yang dibutuhkan oleh Indonesia adalah investasi dibidang kendaraan listrik. Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan menjadi bukti keseriusan Pemerintah Indonesia.
Disisi lain, Kemendag melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) bekerja sama dengan ASEAN-Korea Centre (AKC) memfasilitasi perusahaan makanan dan minuman (mamin) dan peralatan makan kayu asal Indonesia mengikuti kegiatan ASEAN TradeFair 2022 untuk meningkatkan akses pasar ke Korea Selatan.
Nilai total perdagangan Indonesia-Korea Selatan pada 2021 tercatat sebesar USD 18,40 miliar. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Korea Selatan sebesar USD 8,98 miliar. Sedangkan, impor Indonesia dari Korea Selatan sebesar USD 9,42 miliar. Sementara, total perdagangan Indonesia-Korea Selatan periode Januari-Maret 20-22 mencapai USD 6,09 miliar. Ekspor Indonesia ke Korea Selatan tercatat sebesar USD 3,11 miliar. Sedangkan, impor Indonesia dari Korea Selatan sebesar USD 2,98 miliar.Adapun produk ekspor non-migas utama Indonesia adalah batu bara, tembaga, minyak nabati, alat pemancar sinyal TV dan amonia