Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Ririek Adriansyah buka suara terkait dugaan kerugian atas investasi anak usahanya, PT Telkomsel, ke saham PT Goto Gojek Tokopedia (GOTO). Investasi itu menimbulkan perdebatan karena Telkom sempat dikabarkan mencatat unrealized loss atau kerugian yang belum terealisasi Rp881 miliar dalam laporan keuangan kuartal I 2022. Menurut Ririek, sampai Senin (13/6), harga saham GOTO sudah naik kembali ke level Rp388. Angka itu masih memberikan keuntungan kalau dibandingkan saat Telkomsel berinvestasi di GOTO pada level Rp270.
Ririek menuturkan kebijakan Grup Telkom melakukan pembelian saham GOTO tidak hanya mempertimbangkan aspek capital gain atau loss (untung dan rugi), tetapi juga dengan mempertimbangkan aspek yang lebih luas, salah satunya potensi sinergi, di mana Grup Telkom memperoleh pendapatan senilai Rp473 miliar khusus dari pelanggan baru mitra pengemudi Gojek atau salah satu layanan besutan GOTO pada 2021. Sementara, pada kuartal I 2022 pendapatannya sudah terkumpul sebanyak Rp155 miliar. Dengan pendapatan itu, tahun ini bisa mendapatkan keuntungan 25 persen lebih tinggi dibanding tahun lalu. Jika dikalikan empat sampai kuartal IV 2022 sudah sekitar Rp600 miliar lebih, sudah ada pertumbuhan sekitar 25 persen lebih dibanding 2021. Ririek juga meyakini proses investasi Telkomsel di GOTO sudah memenuhi berbagai prinsip good corporate governance (GCG) yang berlaku.
Pada 16 November 2020, Telkomsel membuat perjanjian dengan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (AKAB) alias Gojek untuk investasi dalam bentuk Obligasi Konversi (CB) tanpa bunga sebesar US$150 juta (setara Rp2,1 triliun per 31 Des 2020). Kemudian, pada Mei 2021 Gojek merger dengan Tokopedia dan melahirkan GOTO. Aksi korporasi ini membuat Telkomsel mengkonversikan obligasinya dan melakukan exercise saham GOTO di harga Rp270 per saham senilai US$450 juta. Saat pra-IPO tersebut, valuasi GOTO sudah mencapai sekitar Rp375 per saham. Harga itu 39 persen lebih tinggi daripada harga konversi saham Telkomsel di GOTO sebesar Rp270 per saham.