Pemerintah menambah utang sebesar US$150 juta atau setara Rp2,17 triliun (asumsi kurs Rp14.500 per dolar AS) dari Bank Pembangunan Islam (Islamic Development Bank/IsDB) untuk membangun tol di Jawa. Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rahayu Puspasari mengatakan utang baru ini akan digunakan untuk menambah pembiayaan pembangunan infrastruktur jalan Trans South-South tahap 2 (TRSS-2) sebesar US$450 juta.
Tujuan dari pembangunan infrastruktur jalan TRSS-2 tersebut adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan pengentasan kemiskinan di seluruh Jawa bagian Selatan. Di samping itu, pemerintah berharap jalan TRSS-2 ini dapat meningkatkan efisiensi dan keselamatan transportasi jalan melalui pengembangan ruas jalan baru sepanjang Pantai Selatan Pulau Jawa. Ruas jalan yang akan dibangun berlokasi di Provinsi Jawa Timur dan DI Yogyakarta. Jalan tol dengan estimasi panjang sekitar 67.78 km (termasuk jembatan sepanjang 443.1 m) itu akan meliputi wilayah kabupaten Tulungagung, Blitar, Malang, dan Bantul.
Selain dengan IsDB, pemerintah juga menambah utang baru untuk pembangunan infrastruktur TRSS-2 dari Bank Pembangunan Asia (ADB). Sebelumnya, IsDB telah berpartisipasi dalam pembiayaan proyek TRSS-1 sebesar US$250 juta (Service Ijarah US$15 juta dan Istisna US$235 juta), dimana perjanjian pembiayaan ditandatangani pada 16 Mei 2017. Pembangunan infrastruktur TRSS-1 sepanjang 100 km itu dilaksanakan sebagai upaya pemerintah menyambung koridor selatan pulau Jawa sepanjang 1400 km.