Bank Indonesia (BI) menyebutkan bahwa suku bunga pinjaman (kredit) dan simpanan perbankan di Indonesia pada April 2022 menurun dibandingkan bulan sebelumnya. Pada April 2022, rata-rata tertimbang suku bunga kredit tercatat sebesar 9,01%, turun 10 basis poin dibandingkan bulan sebelumnya (9,11%). “Demikian pula, rata-rata tertimbang suku bunga simpanan berjangka mengalami penurunan pada hampir seluruh jenis tenor,” ujar Kepala Departemen Komunikasi Erwin Haryono dalam laporan Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Memengaruhi untuk periode April 2022. Suku bunga simpanan berjangka tenor 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan tercatat menurun, dari masing-masing 2,85%, 3,02%, 3,27%, dan 3,42% pada Maret 2022 menjadi 2,83%, 2,99%, 3,25%, dan 3,36% pada April 2022.
Erwin juga menyebutkan, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada April 2022 tumbuh meningkat. Posisi M2 pada April 2022 tercatat sebesar Rp 7.911,3 triliun atau tumbuh 13,6% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada Maret 2022 yang tercatat sebesar 13,3% (yoy). “Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 20,8% (yoy) dan surat berharga selain saham sebesar 59,3% (yoy),” jelas Erwin. Peningkatan pertumbuhan M2 pada April 2022, terutama dipengaruhi oleh berlanjutnya akselerasi penyaluran kredit. Penyaluran kredit pada April 2022 tumbuh 8,8% (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 6,4% (yoy).
Sementara itu, ekspansi keuangan Pemerintah melambat, tercermin dari pertumbuhan tagihan bersih kepada pemerintah pusat sebesar 22,3% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan Maret 2022 sebesar 27,9% (yoy). “Di sisi lain, aktiva luar negeri bersih terkontraksi 4,4% (yoy), lebih dalam dibandingkan bulan sebelumnya yang terkontraksi 1,5% (yoy),” ungkap Erwin.