“Ojo Kesusu” dan Jokowi yang Terburu-buru

Presiden Jokowi kembali mengingatkan pendukungnya untuk tidak terburu-buru dalam memberikan dukungan kepada capres. Pernyataan pertama disampaikan Jokowi ketika menghadiri Rapimnas Seknas Jokowi (12 Juni 2021). Saat itu Jokowi mengatakan banyak ditanya soal dukung-mendukung capres untuk Pilpres 2024. Pernyataan terbaru disampaikan saat menghadiri Rakernas V Pro Jokowi (21 Mei 2022).

Imbauan Presiden Jokowi tentu sangat tepat, terlebih didasarkan pada kondisi saat ini di mana pemerintah sedang fokus dalam penanganan pandemi dan dampak yang ditimbulkan baik secara ekonomi maupun sosial. Tetapi jika dilihat dari sisi sebaliknya, bisa saja acara rapimnas dan rakernas dua gerbong relawannya dimaknai sebagai unjuk kekuatan. Jokowi sedang berkabar pada pendukung dan lawan politiknya tentang “kapal besar” yang dimiliki, yang boleh jadi akan menentukan hasil pilpres mendatang. Ungkapan Jokowi akan memaksa pihak-pihak yang berkepentingan untuk segera merapat dan naik ke dalam perahu besar yang masih ditambat. Pernyataan Jokowi juga kian memanaskan rivalitas di tubuh PDI-P, yang saat ini mengerucut kepada dua nama, yakni Puan Maharani dan Ganjar Pranowo.

Secara matematis, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang memiliki hak prerogatif untuk memutuskan capres yang akan diusung, cenderung memilih Puan. Rivalitas Puan dan Ganjar menjadikan posisi Jokowi sangat strategis. Dukungan Jokowi dapat menjadi salah satu penentu hasil Pilpres 2024, namun tidak dalam konteks penentuan capres yang akan diusung PDI-P. Jika kelak Jokowi membawa relawannya mendukung Ganjar, namun Megawati jika tidak berkehendak, sangat mungkin PDI-P tidak akan mengusungnya. Dari sini dipertanyakan, mengapa Jokowi tidak memberikan gestur politik agar relawannya “lebih dekat” dengan Puan. Jika akhirnya Jokowi tidak mendukung calon yang diusung PDI-P, tentu akan menjadi tamparan luar biasa bagi PDI-P, khususnya Megawati. Bukan rahasia lagi, dalam dua pilpres terakhir terlihat bahwa kader PDIP adalah pemilih Jokowi, tapi tidak semua relawan Jokowi menjadi pemilih PDI-P.

Search