Badan Intelijen Asing Rusia (SVR) menuduh Amerika Serikat merekrut teroris untuk berperang di Ukraina. Lembaga itu menyatakan direkrutnya ISIS membuktikan bahwa AS menggunakan segala cara untuk mencapai tujuan geopolitiknya. SVR mengungkapkan dalam sebuah pernyataan bahwa, menurut data intelijen yang diterimanya, Amerika Serikat secara aktif merekrut bahkan anggota organisasi teroris internasional, termasuk kelompok Negara Islam (ISIS) yang dilarang di Federasi Rusia, sebagai tentara bayaran untuk berpartisipasi dalam perang di Ukraina.
Badan intelijen Rusia menunjuk ke pangkalan militer Amerika di Suriah yang disebut al-Tanf, yang terletak dekat dengan perbatasan dengan Yordania dan Irak. Menurut sumbernya, pangkalan ini dan daerah sekitarnya telah berubah menjadi pusat teroris. Di sana sekitar 500 anggota ISIS dan jihadis lainnya dapat dilatih kembali secara bersamaan. Menurut pendapat SVR, data ini menegaskan bahwa Amerika Serikat siap menggunakan segala cara untuk mencapai tujuan geopolitiknya, tidak termasuk mensponsori kelompok teroris internasional.
Washington bersikeras bahwa tidak ada tentara AS di Ukraina. Sementara itu, kehadiran pasukan Amerika di wilayah Suriah di pangkalan al-Tanf, yang disebutkan SVR dalam pernyataannya, telah lama dianggap ilegal oleh Moskow dan Damaskus.