Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan mengakhiri perang di Ukraina dan sedang mempersiapkan konflik berkepanjangan di sana. Tudingan tersebut diutarakan Direktur Intelijen Nasional AS Avril Haines pada Selasa (10/5/2022). Haines mengatakan, Putin juga disebut bertekad untuk membangun “jembatan” ke wilayah yang dikuasai Rusia di Moldova.
Intelijen AS juga memandang semakin besar kemungkinan bahwa Putin akan memobilisasi seluruh negaranya, termasuk memerintahkan darurat militer dan mengandalkan keteguhannya guna mengurangi dukungan Barat untuk Ukraina. Intelijen AS menganggap, keputusan Putin untuk memusatkan pasukan Rusia di wilayah Donbass adalah hanya perubahan sementara setelah gagal merebut Kyiv di utara.
Kepada Komite Angkatan Bersenjata Senat AS, Haines menuturkan bahwa Rusia masih berniat untuk memenangi wilayah di seberang pantai Laut Hitam. Daerah tersebut ingin diduduki guna mengamankan sumber daya air untuk Crimea yang direbut Moskwa pada 2014. Pasukan Rusia akan melakukan lebih banyak upaya untuk mengganggu pasokan militer Barat untuk Ukraina, dan Moskwa dapat mencoba untuk membalas sanksi ekonomi. Dia menambahkan bahwa Putin mengandalkan kemampuan dalam negeri untuk bertahan lebih lama dari dukungan Barat untuk Ukraina saat perang berlanjut.