Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) merespons keputusan Jokowi melarang ekspor refined, bleached, deodorized (RBD) palm olein mulai Kamis (28/4) supaya harga minyak goreng curah turun ke kisaran Rp14 ribu per liter. Menurut Sekretaris Jenderal Gapki Eddy Martono, harga minyak goreng curah Rp14 ribu mungkin saja bisa tercapai dengan kebijakan ini. Namun pemerintah tetap memberi subsidi terhadap selisih harga di pasar dan industri.
Menurut Eddy, harga produk olahan minyak sawit mentah (CPO) tidak akan jauh dari bahan bakunya. Jika saat ini harga CPO sedang naik, produk olahannya, termasuk minyak goreng curah juga akan ikut naik. Termasuk harga pupuk pun ikut saat ini naik hampir 200 persen. Kendati begitu, ia belum bisa memberi gambaran seberapa besar subsidi yang sekiranya diperlukan oleh industri agar penurunan harga minyak goreng curah yang diinginkan pemerintah bisa terwujud.
Di sisi lain, larangan ekspor RBD palm bisa menurunkan harga minyak goreng karena kebijakan ini membuat pasokan produk turunan CPO itu bakal meningkat di dalam negeri. Selain dari sisi pasokan, pemerintah juga melengkapi kebijakan larangan ekspor dengan menugaskan Perum Bulog untuk membantu distribusi pasokan. Harapannya, proses distribusi yang lancar juga bisa memberi dampak penurunan harga minyak goreng.