BPS melaporkan, harga sejumlah komoditas pangan dan energi pada Maret 2022 melambung. Hal ini mempengaruhi kinerja ekspor-impor Indonesia pada bulan lalu.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, harga minyak mentah Indonesia (ICP) naik 18,5% dari US$ 95,72 per barel pada Februari 2022 menjadi US$ 113,50 per barel pada Maret lalu. Adapun secara tahunan (yoy), harga ICP meningkat 78,74%.
Kenaikan harga, juga terjadi pada komoditas non-migas lainnya pada Maret 2022 baik secara mtm maupun yoy. Komoditas yang mengalami peningkatan harga tertinggi adalah batu bara bara menjadi US$ 294,4 per ton, nikel US$ 33,924,2 per ton, dan CPO US$ 1.777 per ton. Harga batu bara secara mtm meningkat 49,91%, nikel 41,26%, dan kelapa sawit 16,72.
Selain itu, harga gas alam secara mtm naik 55,69% atau US$ 42,4 per ton, tembaga naik 2,89% atau US$ 10,230 per ton, gandum naik 24,53% mtm atau US$ 488,3 per ton, serta minyak kelapa sawit meningkat 16,72% (mtm). Adapun harga kedelai mencapai US$ 720,6 per ton atau naik 8,91% dari bulan sebelumnya dan naik 23,03% dibandingkan dengan tahun lalu.