Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, jelang Pemilu 2024, PDI-P mengadakan berbagai kegiatan yang bertujuan membangun kesadaran kultural. Kegiatan partai dirancang tidak hanya untuk sekadar elektoral (hasilnya jangka pendek) atau sekadar image building (membangun citra). Hasto menegaskan, pendekatan yang dilakukan PDI-P bukan mendesain aspek elektoral. Namun, mendorong gerakan kultural yang secara otomatis berimplikasi terhadap elektoral.
Kepala Badan Kebudayaan Nasional Pusat (BKNP) PDI-P Aria Bima mengungkapkan, kegiatan yang dilakukan PDI-P merupakan strategi partai yang berkomitmen terhadap ideologi Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika. Selain di Jakarta, “Banteng Ride And Night Run 2022” akan diselenggarakan di Likupang (Sulawesi Utara), Candi Borobudur (Jawa Tengah), Danau Toba (Sumatera Utara), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), dan Mandalika (Nusa Tenggara Barat).
Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes, mengatakan, kegiatan mengumpulkan massa seperti yang dilakukan PDI-P sangat penting dilakukan untuk meningkatkan soliditas di daerah. Namun, strategi ini membutuhkan biaya yang mahal dan jangkauannya terbatas. Kegiatan ini dilakukan dengan basis massa yang biasanya merupakan kader partai. Dengan situasi demokrasi saat ini, pendekatan kepada publik yang paling efektif dan cepat bagi partai yakni melalui sosial media. Partai perlu aktif mempromosikan kebijakan partai seperti yang dilakukan PDI-P.