Menteri Keuangan Sri Mulyani merespons kabar Softbank mundur dari investasi megaproyek pembangunan ibu kota baru. Ia menilai wajar Softbank urung memarkir dana di IKN Nusantara, mengingat perusahaan besutan Masayoshi Son itupun baru sebatas menyampaikan ketertarikan.
Terkait pembiayaan IKN, Ani menyebut ia masih menghitung beban APBN di masa depan untuk pendanaan IKN. Meski dasar hukumnya sudah diketok, ia mengaku struktur pendanaan masih dalam penyusunan. Kendati belum bisa menjawab secara rinci seberapa besar porsi APBN dalam pembangunan IKN, ia menyebut bahwa alokasi pembiayaan tak akan langsung digelontorkan dalam beberapa tahun karena pembangunan dirancang untuk lima tahap hingga 2045 mendatang.
Selain dari pemerintah pusat, Ani menjelaskan badan otorita yang ditunjuk langsung oleh presiden juga bertugas menghimpun sumber pembiayaan. Kemudian, sebagian aset di DKI pun akan dimanfaatkan untuk menambah pembiayaan pembangunan ibu kota baru di Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur.