Bank Indonesia (BI) mencatat perang Rusia t;ui VKimna membuat risiko investasi di di negara-negara berkembang termasuk juga Indonesia, meningkat tajam. Kondisi persepsi risiko investasi Indonesia tersebut, tercermin dari premi Credit Default Swap (CDS) yang sempat meningkat tajam. Menurut Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti, premi CDS tersebut naik di pasar keuangan negara-negara berkembang, termasuk juga di Indonesia. “Indonesia naik sekitar 40 basis poin (bps),” ujar Destry dalam pembacaan hasil Rapat Dewan Gubernur BI Maret 2022 pekan waktu lalu.”