Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed menaikkan suku bunga hingga 25 basis poin pada Kamis (17/3) dini hari. Dengan demikian, tingkat dana federal sekarang berada di 0,25 hingga 0,5 persen. Kenaikan suku bunga tersebut merupakan yang pertama kalinya terjadi sejak 2018. Hal ini dilakukan lantaran AS tengah menghadapi inflasi yang bergejolak dalam beberapa bulan terakhir.
Akibat inflasi yang tumbuh jauh di atas target The Fed membuat harga-harga melonjak selama setahun terakhir. Oleh karenanya, bank sentral memiliki mandat ganda untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan lapangan kerja secara maksimal.
Terlebih, faktor-faktor yang dapat menekan inflasi turun seperti pemulihan rantai pasok hingga meningkatnya partisipasi angkatan kerja, tak kunjung terlaksana. Sehingga, The Fed harus bertindak dengan menaikkan suku bunga. Di lain sisi, di saat inflasi naik 7,9 persen, harga yang diterima produsen AS untuk barang-barang mereka melonjak 10 persen dibandingkan periode yang sama. Sementara itu, hingga Februari lalu, AS mencatatkan masih kekurangan 2,1 juta pekerja.