Kenaikan harga kebutuhan, khususnya pangan dan energi, henambah beban ekonomi masyarakat yang belum sepenuhnya pulih akibat pandemi Covid 19. Pemerintah perlu memberi perhatian lebih pada kelompok rentan.
Harga minyak mentah dan sejumlah komoditas pangan melonjak dan mencapai rekor tertinggi baru di tengah ketidakpastian global akibat konflik Rusia dan Ukraina. Transmisinya sampai ke Indonesia. Situasi itu, antara lain, tecermin pada kenaikan harga elpiji, bahan bakar minyak, minyak goreng, kedelai, gandum, daging sapi, dan gula.
Terkait hal itu, Wakil Presiden Maruf Amin, Selasa (8/3/2022), meminta agar pengendalian harga dan upaya menjamin ketersediaan pangan di Tanah Air dilakukan secara lintas kementerian.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economies Indonesia Mohammad Faisal berpendapat, konflik Ukraina dan Rusia berdampak langsung ataupun tidak langsung terhadap harga komoditas, khususnya bahan bakar minyak (BBM) dan gandum.
Harga minyak mentah jenis Brent, misalnya, melonjak hingga lebih dari 130 dollar AS per barel. Situasi itu makin me- nekan harga jual BBM di Tanah Air. Pada saat yang sama, harga beberapa komoditas pangan naik. Inflasi kini di hadapan mata dan perlu diantisipasi, kata Faisal. Indeks harga pangan global, menurut data yang dirilis Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), Jumat pekan lalu, mencapai level tertinggi sepanjang masa. Harga minyak nabati, sereal, susu, dan daging mendominasi lonjakan. Indeks harga pangan tercatat 140,7 atau lebih tinggi dibandingkan puncak tertinggi sebelumnya pada Februari 2011, yakni 137,6.