Perang antara Thailand dan Kamboja kian memanas. Pada momen perayaan Natal, dilaporkan serangan bom dari jet tempur Thailand menghantam distrik Banan, Battambang, Kamboja. Kamboja mengatakan agresi Thailand telah meningkat seiring perang yang sudah berlangsung lebih dari 20 hari, berdasarkan keterangan Kementerian Pertahanan Kamboja. Pada Kamis (25/12), kementerian melaporkan pasukan Thailand mengerahkan jet tempur T-50TH untuk menjatuhkan satu bom di distrik Banan pada pukul 14.02 waktu setempat.
Sebelumnya, pada Rabu (24/12) pukul 10.00 waktu setempat, militer Thailand menggunakan jet tempur T-50 untuk menjatuhkan empat bom di daerah Phnom Sampov, Battambang. Insiden ini memaksa para siswa yang sedang belajar di luar kelas dan warga sipil di sepanjang Phnom Sampov untuk mengungsi ke tempat aman. Sebagai tanggapan, Kementerian Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (MoEYS) mengeluarkan pernyataan yang menutup sementara sekolah-sekolah di Banan dan Phnom Sampov karena alasan keamanan.
MoEYS melaporkan bahwa hingga Kamis (25/12), total 1.311 sekolah di provinsi Oddar Meanchey, Banteay Meanchey, Preah Vihear, Battambang, Koh Kong, Pursat, dan Siem Reap telah ditutup, yang berdampak pada 15.034 guru dan 3.221.033 siswa. Kementerian Dalam Negeri melaporkan sejak 7 Desember 2025, Kamboja telah menjadi sasaran agresi militer terbuka dan disengaja oleh angkatan bersenjata Thailand di sepanjang perbatasan baratnya. Kementerian menambahkan bahwa perang tersebut telah direncanakan, diakui, dan dilakukan oleh Negara Thailand. Pasukan darat, udara, dan laut telah dikerahkan secara bersamaan.
