Situasi Pascabencana Dinilai Membaik, Presiden Belum Tingkatkan Status Bencana di Sumatera

Presiden Prabowo Subianto terus memonitor upaya penanggulangan bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Presiden menilai status darurat bencana belum perlu ditingkatkan menjadi darurat bencana nasional. Senin (1/12/2025) pagi, Presiden Prabowo bersama rombongan berangkat dari Halim Perdanakusuma, Jakarta, menuju Bandara Sisingamangaraja XII, Silangit, Tapanuli Utara. Setiba di Silangit, Presiden langsung menggunakan helikopter Caracal untuk terbang ke lokasi bencana di Tapanuli Tengah.

Menurut Presiden, saat ini penanggulangan bencana difokuskan pada pengiriman bantuan. Salah satu prioritas adalah pengiriman bahan bakar minyak (BBM). Presiden memahami para penyintas bencana saat ini masih dalam keadaan syok dan trauma. Meski demikian, pemerintah telah berusaha untuk memberikan yang terbaik dalam menanggulangi bencana. Prabowo melihat bencana yang terjadi di Aceh, Sumut, dan Sumbar merupakan imbas dari perubahan iklim. Setelah dari Sumut, Presiden terbang ke Aceh dan kemudian lanjut ke Sumbar, juga untuk melihat upaya penanggulangan bencana di daerah-daerah tersebut.

Kepala BNPB Suharyanto mengatakan, total korban bencana hidrometeorologi yang meninggal di Aceh, Sumut, dan Sumbar hingga Minggu (30/11/2025) mencapai 442 jiwa. Sebanyak 402 jiwa masih dinyatakan hilang. Direktur Meteorologi BMKG Andri Ramdhani mengatakan beberapa siklon tropis tercatat semakin sering mendekati wilayah Indonesia. Kehadiran siklon tersebut menimbulkan dampak signifikan, terutama hujan ekstrem, angin kencang, dan gelombang tinggi.

Search