Ulama-ulama berkumpul memementahkan hasil rapat harian Syuriyah PBNU mendesak Yahya Cholil Staquf mundur dari kursi Ketua Umum. Pertemuan digelar di kantor PBNU, Jakarta Pusat, pada Minggu (23/11/2025) malam. Silaturahmi ulama ini yang dihadiri sekitar 50 orang kiai dari berbagai daerah dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga Sumatra Utara. Gus Yahya, sebutan untuk Yahya Cholil Staquf, hadir.
Said Asrori menegaskan tidak ada pemakzulan terhadap Ketum PBNU Gus Yahya, karena forum suksesi ketum PBNU adalah Muktamar PBNU, bukan rapat harian Syuriyah PBNU. Yahya sendiri menyatakan bahwa rapat harian Syuriyah PBNU tidak memiliki kedudukan hukum untuk memberhentikan dirinya dari jabatan Ketua Umum PBNU. Jabatan Ketum PBNU dalah mandataris Muktamar PBNU. Berdasarkan hal tersebut, Gus Yahya mengatakan bahwa hasil rapat harian itu tidak bisa dieksekusi karena tidak mengikat seluruh jajaran di PBNU.
Risalah rapat yang mendesak Yahya mundur itu diteken oleh pimpinan rapat sekaligus Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar. Rapat Harian Syuriah tersebut digelar di Jakarta, Kamis (20/11), yang diikuti 37 dari 53 orang pengurus harian syuriah PBNU. Yahya mengatakan para ulama dijadwalkan bertemu di Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, untuk membahas polemik yang sedang terjadi di dalam internal organisasi Islam terbesar di Indonesia tersebut. Namun, Yahya mengatakan PBNU belum menyepakati tanggal yang pasti untuk pertemuan tersebut.
