Presiden Diminta Hati-hati Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza

Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Oleh Soleh, Kamis (20/11/2025), mengatakan, Presiden Prabowo Subianto harus berhati-hati saat mengirim pasukan perdamaian di Gaza. Apalagi, situasi politik di kawasan tersebut masih tidak kondusif dan berpotensi berisiko besar bagi Indonesia. Ia melihat indikasi adanya intervensi dari Israel untuk menentukan negara mana yang boleh bergabung dalam Pasukan Stabilisasi Internasional (ISF). Oleh mengingatkan agar Presiden Prabowo mempertimbangkan aspek geopolitik, kemanusiaan, serta keamanan nasional sebelum memutuskan mengirim pasukan.

Pengajar Hubungan Internasional di Universitas Padjajaran, Bandung, Teuku Rezasyah mengatakan keputusan Dewan Keamanan PBB terkait bina damai di Gaza sarat kepentingan Amerika Serikat. Bahkan, keberadaan Rusia dan China sekalipun tidak mampu memengaruhi perumusan draf resolusi yang bebas kepentingan. Pasukan perdamaian itu sendiri akan bermasalah pada level kepemimpinan karena dikelola tidak seperti blue helmet yang netral dan berwibawa.

Rezasyah menduga akan terjadi kegamangan pemerintah karena struktur pengelolaan Dewan Perdamaian dan ISF yang membingungkan. Situasi juga menjadi ironis karena, jika Indonesia mengirimkan pasukan perdamaian, mereka harus tunduk pada kepemimpinan Angkatan Bersenjata AS. Agar tidak terlibat dalam tarik-menarik kepentingan di antara negara-negara lain, Indonesia perlu mempersiapkan sejumlah skenario yang bisa menjadi pengetahuan bersama di kawasan ASEAN dan Gerakan Nonblok.

Search