Wali Kota terpilih New York City Zohran Mamdani menegaskan, kotanya siap menghadapi ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang sebelumnya mengancam akan memotong pendanaan, bahkan mendeportasinya jika ia menang pemilu. Mamdani, yang lahir di Uganda dan kini menjadi warga negara AS, menyebut dirinya sebagai simbol perlawanan terhadap kebijakan anti-imigran Trump. “New York akan tetap menjadi kota para imigran, dibangun oleh imigran, digerakkan oleh imigran, dan mulai malam ini, dipimpin oleh seorang imigran,” ujarnya disambut sorak pendukung. Trump, menanggapi pidato itu dengan unggahan singkat di platformnya. “…DAN SEMUANYA DIMULAI!” tulisnya, Kamis (6/11/2025).
Sebagai sosialis demokrat, Mamdani mengusung kebijakan progresif yang berseberangan dengan gaya politik keras Trump. Ia berjanji untuk melindungi kelompok rentan dari dampak kebijakan federal yang menekan. “Warga New York menghadapi dua krisis besar yaitu) pemerintahan otoriter dan krisis biaya hidup. Tugas saya adalah mengatasi keduanya,” katanya. Mamdani juga berencana menjadikan New York sebagai kota yang “tahan Trump” dengan melindungi warganya dari dampak kebijakan presiden. Meski demikian, ia menyatakan siap bekerja sama dengan siapa pun, termasuk Trump, jika demi kepentingan warga kota.
Sebelumnya, Trump berulang kali mengancam akan menghentikan pendanaan federal untuk New York jika Mamdani menang. Ancaman itu bahkan dijadikan amunisi politik oleh lawan-lawan Mamdani selama kampanye. Namun, bagi para pendukungnya, kemenangan Mamdani merupakan simbol perlawanan terhadap politik Trump yang dinilai otoriter.
