Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2025 melambat ke level 5,04% secara tahunan (year on year/yoy), turun dari capaian kuartal sebelumnya yang mencapai 5,12% yoy. Salah satu penyebab utama perlambatan ini adalah lemahnya kinerja pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang merupakan komponen penting yang mencerminkan aktivitas investasi di dalam negeri. Menyikapi kondisi tersebut, pemerintah menyiapkan strategi untuk menghidupkan kembali investasi, salah satunya dengan mendorong kredit usaha rakyat (KUR) perumahan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa KUR perumahan alokasinya Rp 130 triliun dan yang untuk supply side itu diberikan Rp 117 triliun. Airlangga menilai KUR perumahan ini bisa menjadi dorongan dari sektor perumahan untuk mendongkrak PMTB. Terlebih dari alokasi yang sudah dianggarkan untuk KUR Perumahan ini bisa memberikan fasilitas plafon hingga Rp 20 miliar.
