Ratusan warga berkumpul di Nabatiyeh, Lebanon selatan, pada Minggu (2/11/2025) untuk menghadiri pemakaman lima anggota Hezbollah yang tewas dalam serangan udara Israel. Serangan Israel di Lebanon terjadi di distrik Kfar Rumman pada Sabtu (1/11/2025). Kementerian Kesehatan Lebanon dan militer Israel menyebut empat korban merupakan anggota Pasukan Radwan. Sehari sebelumnya, Israel juga melancarkan serangan di distrik yang sama dan menewaskan seorang teknisi Hezbollah di Lebanon selatan.
Sejak perang Gaza pecah pada Oktober 2023, Hezbollah melancarkan serangan lintas perbatasan ke wilayah Israel. Konflik tersebut berkembang menjadi perang terbuka selama dua bulan sebelum gencatan senjata tercapai pada akhir tahun lalu. Meski demikian, Israel terus melakukan serangan udara ke Lebanon dengan dalih menargetkan posisi Hezbollah. Intensitas serangan bahkan meningkat dalam beberapa hari terakhir.
Amerika Serikat turut mendesak pemerintah Lebanon untuk melucuti senjata Hezbollah. Presiden Lebanon Joseph Aoun menuduh Israel merespons upaya diplomatik Beirut dengan memperbanyak serangan udara. Sementara itu, utusan AS Tom Barrack mengatakan di Bahrain pada Sabtu (1/11/2025) bahwa Washington mendorong agar Lebanon dan Israel segera menggelar perundingan langsung guna meredakan ketegangan di perbatasan.
