Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump turut menandatangani perjanjian gencatan senjata Thailand dan Kamboja di Malaysia, Senin (26/10/2025). Kesepakatan tersebut juga ditandatangani oleh Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul, Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, serta Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Perjanjian ini menjadi hasil dari upaya diplomatik untuk mengakhiri konflik perbatasan berdarah yang terjadi tahun ini.
Berdasarkan pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Kamboja, kesepakatan tersebut mencakup pembebasan 18 tawanan perang asal Kamboja atas dasar kemanusiaan. Trump menyebut kesepakatan itu sebagai langkah monumental dan kesepakatan damai besar yang menjadi kebanggaan dirinya untuk dimediasi. Ia menyampaikan apresiasi kepada Anutin dan Hun Manet atas upaya mereka mencapai perdamaian.
Meski demikian, para analis menilai pakta perdamaian komprehensif antara kedua negara masih belum tercapai sepenuhnya. Menteri Luar Negeri Malaysia Mohamad Hasan, yang terlibat langsung dalam proses negosiasi atas nama ASEAN, mengatakan bahwa kesepakatan terbaru menitikberatkan pada pembentukan tim pengamat regional di wilayah perbatasan.
