Ketidakpastian masih menyelimuti rencana pembukaan kembali perlintasan Rafah di Jalur Gaza bagi warga, Kamis (16/10), karena Israel belum menetapkan tanggal resmi pembukaan perbatasan tersebut. Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar mengatakan kemungkinan pembukaan kembali perlintasan perbatasan Gaza-Mesir itu dilakukan akhir pekan nanti atau Minggu (19/10). Di sela-sela pertemuan di Italia, Saar mengatakan persiapan sedang dilakukan untuk penyeberangan strategis — titik masuk utama bagi bantuan kemanusiaan — untuk dibuka kembali.
Perlintasan perbatasan Rafah sebelumnya dijadwalkan dibuka kembali pada Rabu (15/10) sebagai bagian dari tahap pertama pelaksanaan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang mulai berlaku pada Jumat pekan lalu. Namun, COGAT menegaskan bantuan kemanusiaan tidak akan disalurkan melalui perlintasan Rafah dengan alasan hal tersebut tidak disepakati pada tahap negosiasi mana pun. Tel Aviv menolak membuka kembali perlintasan tersebut hingga seluruh jenazah sandera Israel yang ditahan Hamas berhasil dikembalikan.
Sementara itu, PBB mengonfirmasi telah menerima pemberitahuan resmi dari otoritas pendudukan Israel mengenai rencana mereka untuk mengurangi separuh dari jumlah truk bantuan yang dijadwalkan masuk ke Jalur Gaza. Dari sekitar 600 truk yang sebelumnya dijanjikan Israel akan diizinkan melintas setelah gencatan senjata, kini jumlahnya akan dikurangi secara signifikan.
