Cekcok terjadi antara negara-negara Barat anggota aliansi NATO dan Rusia dalam sidang Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Negara-negara Barat menuduh Rusia telah melanggar wilayah udara NATO, yang langsung dibantah Moskow yang menyebut tuduhan itu tidak berdasar. Percekcokan itu, terjadi dalam sidang Dewan Keamanan PBB pada Senin (22/9), menyusul terdeteksinya drone dan jet tempur Rusia masuk ke wilayah udara Polandia dan Estonia, yang merupakan anggota NATO, beberapa waktu terakhir.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris Yvette Cooper memperingatkan Rusia bahwa tindakan semacam itu berisiko memicu konflik bersenjata. Estonia, pada Jumat (19/9), melaporkan bahwa tiga jet tempur MiG-31 milik Rusia telah memasuki wilayah udaranya tanpa izin dan berada di dalam wilayah udaranya selama total 12 menit sebelum dipaksa mundur. Menurut para pejabat negara Barat, tindakan Moskow itu dimaksudkan untuk menguji kesiapan dan tekad NATO. Negara-negara NATO dijadwalkan menggelar konsultasi membahas persoalan tersebut pada Selasa (23/9) waktu setempat.
Pernyataan Cooper itu digaungkan oleh para pejabat tinggi negara-negara Barat lainnya yang hadir dalam sidang Dewan Keamanan PBB. Salah satunya kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, yang mengatakan bahwa beberapa insiden itu tidak dapat dianggap sebagai kecelakaan. Utusan baru AS untuk PBB, Michael Waltz, yang tampil pertama kali sejak menjabat, mengatakan bahwa Rusia perlu meredakan ketegangan, bukan semakin memperburuk situasi. Menanggapi tuduhan-tuduhan itu, Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Dmytry Polyanskiy mengatakan tidak ada bukti yang mendukung klaim negara-negara Barat dan menuduh kekuatan Eropa telah melontarkan tuduhan tidak berdasar.
