Fakta Pecahnya Demo “Block Everything” di Prancis, Apa Penyebabnya?

Gelombang aksi besar-besaran di Prancis menyeruak membuat gerakan bernama “Block Everything” pada Rabu (10/9/2025). Ribuan massa memadati pusat kota hingga melakukan pemblokiran jalan. Massa yang mengamuk kemudian melakukan pembakaran barikade hingga terjadi bentrokan dengan aparat keamanan. Aksi ini merupakan bentuk kemarahan publik terhadap Presiden Emmanuel Macron, elit politik, serta rencana pemangkasan belanja negara. Kementerian Dalam Negeri memperkirakan hampir 200.000 orang berpartisipasi dalam aksi tersebut. Meski banyak berlangsung damai, sejumlah kota besar seperti Nantes, Rennes, hingga Montpellier dilanda kerusuhan.

Block Everything banyak digerakkan generasi muda dengan semangat keadilan sosial dan penolakan terhadap ketimpangan. Dengan defisit anggaran yang hampir dua kali lipat batas Uni Eropa serta utang publik setara 114 persen PDB, Prancis kini berada dalam tekanan berat untuk melakukan reformasi fiskal. Namun protes yang kian meluas menunjukkan publik tidak siap menanggung konsekuensi kebijakan penghematan yang ditempuh pemerintah Macron.

Pecahnya aksi “Block Everything” membuat pemerintah menurunkan lebih dari 80.000 aparat keamanan di seluruh negeri untuk membubarkan massa, termasuk dengan penyemprotan air dan gas air mata. Di Paris, hampir 200 orang ditahan, sementara secara nasional jumlah penangkapan mencapai lebih dari 300 orang.

Search