Pasukan Israel kembali menggempur pinggiran timur dan utara Kota Gaza sejak Sabtu (23/8/2025) hingga Minggu (24/8/2025) malam. Serangan udara dan darat menghancurkan sejumlah bangunan serta rumah warga, sementara para pemimpin Israel menegaskan operasi militer akan terus dilanjutkan. Militer Israel pada Minggu menyatakan pasukan mereka telah kembali bertempur di wilayah Jabalia dalam beberapa hari terakhir. Tujuannya membongkar terowongan militan serta memperkuat kendali militer di kawasan itu. Operasi ini, kata militer Israel, memungkinkan perluasan pertempuran ke wilayah tambahan sekaligus mencegah Hamas kembali menguasai area tersebut.
Bulan ini, Israel telah menyetujui rencana untuk mengambil alih Kota Gaza. Namun, rencana besar itu diperkirakan baru dimulai beberapa minggu mendatang, memberi waktu bagi mediator Mesir dan Qatar untuk mencoba melanjutkan pembicaraan gencatan senjata. Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menegaskan pada Minggu, serangan tidak akan berhenti. “Kota Gaza akan dihancurkan kecuali Hamas sepakat mengakhiri perang sesuai ketentuan Israel dan membebaskan semua sandera,” ujarnya. Hamas menilai rencana Israel tersebut membuktikan bahwa Tel Aviv tidak serius terhadap perundingan damai. Mereka juga menuntut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertanggung jawab atas keselamatan para sandera.