Megawati Soekarnoputri kembali terpilih sebagai Ketua Umum PDIP periode 2025–2030 dalam Kongres VI PDIP yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center pada Sabtu, 2 Agustus 2025. Dalam pidatonya di hadapan ribuan kader, Megawati menyampaikan sejumlah pesan penting, mulai dari ucapan duka atas wafatnya Kwik Kian Gie hingga kritik terhadap kondisi politik dan lembaga negara, termasuk KPK. Ia juga menyoroti tema kongres “Satyam Eva Jayate” yang berarti “kebenaran pasti menang”, serta menegaskan pentingnya disiplin organisasi dan ideologi di tubuh partai. “Saya tidak butuh kader yang hanya pandai beretorika. Saya butuh kader yang rela turun ke bawah,” ujarnya.
Megawati juga menyinggung isu-isu global seperti konflik Israel-Iran, Rusia-Ukraina, serta dampaknya terhadap ekonomi Indonesia. Ia mengkritik lemahnya pendidikan karakter akibat dampak negatif teknologi digital terhadap anak-anak. Tangis Megawati pecah ketika Sekjen Hasto Kristiyanto datang ke panggung, momen emosional yang disambut sorak kader. Dalam pidatonya, ia kembali menegaskan bahwa sistem presidensial di Indonesia tidak mengenal koalisi atau oposisi secara formal. Terakhir, ia menyampaikan bahwa PDIP akan bersikap sebagai partai penyeimbang dalam pemerintahan Prabowo, mendukung kebijakan yang berpihak kepada rakyat. Kongres ditutup secara resmi usai pidato tersebut.