Kongres VI PDIP di Bali: Tangis Megawati, Posisi Sekjen, & Kehadiran Hasto

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar Kongres ke-6 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), hanya sehari setelah Sekjen mereka, Hasto Kristiyanto, menerima amnesti dari Presiden Prabowo Subianto. Hasto sebelumnya divonis 3,5 tahun penjara karena kasus suap terkait Harun Masiku. Dalam kongres tersebut, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kembali dikukuhkan sebagai ketua umum dan secara mengejutkan merangkap jabatan sebagai Sekretaris Jenderal menggantikan Hasto. Momen emosional terjadi saat Hasto muncul di tengah kongres, memeluk Megawati yang langsung menangis di atas panggung, disambut yel-yel dari para kader.


Megawati kemudian melantik 37 nama dalam struktur Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP periode 2025–2030. Meski struktur diumumkan lengkap, posisi Sekjen dibiarkan kosong dan sementara dirangkap olehnya. Ketua DPP PDIP Ribka Tjiptaning menyebut keputusan ini merupakan hak prerogatif Megawati. Ia menjelaskan bahwa Megawati masih mempertimbangkan pemulihan nama baik Hasto sebelum memberi jabatan kembali, mengingat sorotan publik atas kasus hukum yang menimpanya. Ribka menegaskan bahwa Hasto perlu direhabilitasi secara politik agar tidak terus dibayang- ayangi stigma kasus korupsi.


Kongres ini juga memperlihatkan kebersamaan Megawati dengan kedua anaknya, Puan Maharani dan Prananda Prabowo, yang terus mendampingi di berbagai momen penting. Puan bahkan membagikan momen saat dirinya dan Prananda mencium Megawati di akun Instagram-nya, menunjukkan kekompakan keluarga dalam suasana kongres. Sementara itu, kehadiran Hasto yang telah bebas justru menjadi sorotan paling dramatis, dengan para kader menyambut emosional. Momen ini sekaligus menjadi isyarat bahwa PDIP tengah memasuki babak baru pasca-dinasti hukum yang sempat mengguncang partai pemenang Pemilu 2024 tersebut.

Search