Realisasi investasi Indonesia pada semester I/2025 mencapai Rp 942,9 triliun, naik 13,6% secara tahunan (YoY), menurut laporan Kementerian Investasi/BKPM. Angka ini setara dengan 49,5% dari target investasi nasional tahun 2025 sebesar Rp1.905,6 triliun. Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan P. Roeslani, menyebut pencapaian ini telah menciptakan 1.259.868 lapangan kerja selama enam bulan pertama. Dari total tersebut, penanaman modal dalam negeri (PMDN) menyumbang Rp510,3 triliun (54,1%), sementara penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp432,6 triliun (45,9%).
Secara geografis, investasi di luar Pulau Jawa mendominasi dengan nilai Rp476 triliun atau 50,5%, sedikit lebih tinggi dibanding wilayah Jawa yang mencatatkan Rp466,9 triliun atau 49,5%. Jawa Barat menjadi provinsi penerima investasi terbesar dengan Rp141 triliun (15%), diikuti DKI Jakarta Rp140,8 triliun (14,9%) dan Jawa Timur Rp74,7 triliun (7,9%).
Berdasarkan sektor, industri logam dasar dan barang logam mencatatkan realisasi investasi tertinggi sebesar Rp 134,4 triliun. Sektor transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi berada di posisi kedua dengan Rp110,7 triliun, disusul sektor pertambangan yang meraih investasi sebesar Rp 102,2 triliun. Pemerintah menilai capaian ini sebagai hasil dari strategi hilirisasi dan dorongan investasi yang berjalan sesuai rencana.