Kelaparan Ekstrem Melanda Gaza: 147 Warga Tewas, Termasuk 88 Anak-Anak

Krisis kemanusiaan di Jalur Gaza semakin memburuk, dengan Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan sedikitnya 14 kematian akibat kelaparan dalam beberapa hari terakhir, termasuk dua anak-anak. Total korban sejak Oktober 2023 kini mencapai 147 jiwa, mayoritas anak-anak. Hal ini terjadi akibat blokade ketat oleh Israel yang membatasi masuknya bantuan. Meski ada pelonggaran pada Mei, jumlah bantuan tetap jauh dari cukup untuk 2,3 juta penduduk Gaza. Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini, menegaskan, “Orang-orang di Gaza hidup seperti ‘mayat berjalan’,” sambil menyerukan gencatan senjata dan pembukaan jalur distribusi yang aman dan luas.

Sementara itu, terjadi perbedaan sikap antara Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Trump, saat berada di Skotlandia, mengakui adanya kelaparan dan menyatakan bahwa Israel memiliki “banyak tanggung jawab”, serta berjanji membuka pusat distribusi makanan yang bebas hambatan. Sebaliknya, Netanyahu menyatakan “tidak ada kelaparan di Gaza”, meski kemudian mengakui kondisi sulit dan berjanji bekerja sama dengan komunitas internasional. Israel juga mengumumkan rencana penghentian serangan di beberapa area dan pembukaan koridor bantuan, namun PBB menilai langkah ini belum cukup. “Jeda kemanusiaan” yang disebut Israel dinilai hanya berlangsung beberapa jam tanpa koordinasi yang layak, ungkap jurnalis Al Jazeera, Tareq Abu Azzoum.

Search