Rencana Israel bangun ‘kota kemanusiaan’ Gaza ditentang militernya

Rencana kontroversial Israel untuk membangun apa yang disebut sebagai “kota kemanusiaan” bagi warga Palestina di Gaza selatan dikabarkan gagal akibat penolakan dari militer, demikian dilaporkan media lokal pada Senin (15/7). Pekan lalu, pemerintah Israel mengumumkan rencana relokasi seluruh penduduk Gaza ke zona baru di atas reruntuhan Kota Rafah. Menurut kepala pertahanan Israel, Israel Katz, warga Palestina Gaza akan ditempatkan di zona tersebut, dan dari sana mereka akan “diizinkan” untuk beremigrasi ke negara lain.

Rencana tersebut menuai kecaman luas secara global, termasuk dari PBB dan kelompok-kelompok hak asasi manusia yang menyebutnya sebagai bentuk pemindahan paksa terhadap warga Palestina. Para pemimpin oposisi Israel juga mengecam proposal yang diperkirakan menelan biaya hingga 4 miliar dolar AS (sekitar Rp64,92 trilyun) itu. Mereka menyamakannya dengan kamp konsentrasi karena dinilai akan menahan atau memenjarakan warga Palestina secara massal di suatu tempat tertutup tanpa proses hukum yang sah.

Sementara itu, militer Israel turut menyampaikan penolakan, dengan alasan bahwa proyek tersebut dapat merusak upaya yang tengah berlangsung untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan dengan pihak Palestina. Kepala otoritas Israel Benjamin Netanyahu memimpin rapat kabinet yang memanas pada Minggu malam, di mana ia memutuskan untuk membatalkan rencana tersebut.

Search