Netanyahu-Trump Mau Usir Warga Gaza, Klaim Ada Negara yang Mau Tampung

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk secara paksa memindahkan warga Palestina dari Jalur Gaza. Netanyahu menyatakan pemindahan ini dilakukan dengan dalih bahwa warga Palestina di Gaza seharusnya memiliki pilihan untuk pergi jika mereka menginginkannya. “Kalau mereka ingin tinggal, silakan tinggal. Tapi kalau mereka ingin pergi, ya harus bisa pergi. Gaza seharusnya bukan penjara, melainkan tempat yang terbuka,” ujarnya pada Senin (7/7).

Netanyahu mengeklaim Israel dan AS sedang menggodok rencana relokasi ini dengan sangat intens, terutama mencari negara-negara yang bersedia menampung warga Palestina di Gaza. Dalam kesempatan itu, Trump turut buka suara soal rencana relokasi warga Gaza tersebut. Ia mengeklaim sejumlah negara yang menyatakan minat membantu relokasi warga Palestina berada di sekitar Israel.

Trump dan Netanyahu memang telah lama memiliki rencana kontroversial untuk merelokasi warga Gaza sebagai dalih bagian dari rekonstruksi wilayah yang sudah hancur dilanda agresi brutal israel tersebut sejak Oktober 2023 hingga muncul wacana negara-negara yang akan menampung mereka, termasuk Indonesia.  Di awal pelantikan periode keduanya sebagai Presiden AS, Trump bahkan berulang kali menegaskan bahwa AS berencana “mengambil alih” dan “memiliki” Gaza, menjadikannya pengembangan bisnis properti.

Search