RI Ditawari Teknologi Pembangunan PLTN oleh China dan Rusia

Kementerian ESDM menyebutkan Indonesia ditawari teknologi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) oleh China dan Rusia yang sudah terlebih dulu menggunakannya. Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan tawaran itu disampaikan langsung oleh kedua negara kepada Presiden Prabowo Subianto dan juga Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang tengah melakukan kunjungan kerja ke negara itu. “Jadi untuk teknologi yang ditawarkan katanya itu ada dari China dan dari Rusia. Ini mungkin dari kunjungan Pak Menteri kemarin, ya mungkin ada pembahasan, kita tunggu penjelasan dari Pak Menteri,” ujarnya di Kementerian ESDM, Jumat (20/6).

Yuliot menekankan pihaknya belum bisa menyampaikan teknologi negara mana yang akan dipakai. Sebab, proposal yang diajukan kepada Indonesia akan melalui proses peninjauan. “Ini kan kita mempertimbangkan teknologi terlebih dulu, jadi kalau teknologinya itu sesuai, dan juga persyaratan TKDN, kita kan mempersyaratkan untuk TKDN-nya sekitar 40 persen sesuai (maka akan digunakan),” jelasnya. PLTN memang menjadi salah satu opsi yang dipertimbangkan untuk menyediakan pembangkit listrik baseload tanpa emisi gas rumah kaca (GRK), sesuai kebijakan dari Pemerintah.

Search