Israel lagi-lagi menembaki ribuan warga Palestina yang tengah mengantre bantuan kemanusiaan di Gaza tengah pada Selasa waktu setempat. Aksi keji Israel tersebut menewaskan sedikitnya 17 orang dan melukai puluhan lainnya. Rentetan tembakan diletuskan saat ribuan warga Gaza itu mendekati lokasi distribusi bantuan yang dikelola oleh Gaza Humanitarian Fund (GHF), yang didukung Amerika Serikat (AS). Petugas medis mengatakan para korban dilarikan ke dua rumah sakit, yakni RS Al-Awda di kamp Nuseirat di Gaza tengah, RS Al-Quds di Gaza utara.
Militer Israel berdalih melepaskan tembakan peringatan kepada orang-orang yang maju dengan cara yang dianggap ancaman bagi pasukan. Namun mereka mengklaim jumlah korban yang dirilis otoritas kesehatan Palestina tak sesuai dengan data yang diperoleh Israel. GHF mengklaim pada Selasa ini bantuan telah dibagikan ke tiga lokasi di Gaza selatan dan tengah dan mengklaim tak ada insiden penembakan. Klaim GHF soal tak ada insiden di lokasi distribusi dibantah oleh kesaksian warga Gaza. Mereka menggambarkan situasi di pusat bantuan kacau. Rute menuju ke sana juga diwarnai tindak kekerasan yang mematikan.
Dalam beberapa distribusi paket bantuan oleh GHF, militer Israel beberapa kali menembaki warga Gaza yang mangantre bantuan. Kebiadaban Israel ini menuai banyak kritik, termasuk dari Badan Bantuan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA). Menurut Lazzarini, penyaluran bantuan pangan harus diawasi oleh PBB. PBB mengibaratkan bantuan yang diizinkan Israel masuk ke Gaza seperti setetes air di lautan.