Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menargetkan tingkat kemiskinan berada di kisaran 6,5 persen – 7,5 persen pada 2026. Target tersebut disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR, Selasa (20/5). “Angka kemiskinan ditargetkan turun ke rentang 6,5 persen – 7,5 persen dari target tahun 2025 di rentang 7 persen – 8 persen,” katanya.
Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka ditargetkan di rentang 4,44 persen – 4,96 persen, lebih rendah dibandingkan target tahun ini di kisaran 4,5 persen – 5 persen. Rasio gini juga ditargetkan terus membaik dalam rentang 0,377 – 0,380, lebih rendah dibandingkan target 2025 di kisaran 0,379 – 0,382. Begitu juga Indeks Modal Manusia (IMM) juga ditargetkan membaik ke 0,57 dari target 2025 sebesar 0,56.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi 2026 diasumsikan pada kisaran 5,2 persen hingga 5,8 persen. Kemudian inflasi ditargetkan tetap terjaga di level 1,5 persen – 3,5 persen. “Laju pertumbuhan ini akan menjadi fondasi yang kuat untuk pertumbuhan hingga mencapai 8 persen dalam beberapa tahun ke depan, menopang pencapaian visi Indonesia Maju 2045,” kata Sri Mulyani.