Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa Indonesia berencana mengurangi impor minyak mentah dari Timur Tengah, Afrika, dan juga BBM dari Singapura, untuk dialihkan ke Amerika Serikat. Langkah ini merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah dalam menyeimbangkan neraca perdagangan dengan AS, serta sebagai bentuk negosiasi guna menurunkan tarif resiprokal sebesar 32% yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump atas produk ekspor Indonesia. Meski demikian, Bahlil menegaskan bahwa kebijakan ini masih dalam tahap perumusan agar tidak merusak hubungan dagang Indonesia dengan negara lain.
Bahlil menuturkan bahwa Indonesia selama ini banyak membeli minyak dari kawasan Timur Tengah dan Afrika, serta BBM dari Singapura yang mencakup 54–59% dari total impor. Oleh karena itu, pengalihan sebagian impor energi ke AS dinilai sebagai langkah realistis sekaligus politis untuk memperkuat hubungan bilateral. Namun, implementasi kebijakan tersebut baru akan dibahas setelah negosiasi dengan pemerintah AS rampung. Pemerintah kini tengah menyusun formulasi yang tepat agar strategi ini seimbang secara diplomatik dan ekonomis.