RI Gandeng Jepang Bangun PLTP Muara Laboh Unit 2 Senilai Rp8,2 T

Indonesia menjalin kerja sama strategis dengan Jepang untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Muara Laboh Unit 2 di Solok, Sumatera Barat, senilai US$500 juta atau sekitar Rp8,22 triliun. Proyek ini melibatkan Sumitomo Corporation, INPEX, dan Supreme Energy, dan dibiayai oleh Japan Bank for International Cooperation (JBIC) melalui kerangka kerja Asia Zero Emission Community (AZEC). PLTP Muara Laboh Unit 2 akan memiliki kapasitas 88 megawatt (MW), dan menjadi bagian dari upaya Indonesia dalam mendorong transisi energi bersih.
Selain PLTP Muara Laboh, kerja sama Indonesia–Jepang di bawah AZEC juga mencakup sejumlah proyek energi terbarukan lainnya seperti waste-to-energy Legok Nangka, pengembangan bahan bakar ramah lingkungan untuk aviasi (SAF), serta PLTP Sarulla dan proyek transmisi listrik dari Jawa ke Sumatera. Dengan total dana AZEC mencapai US$35–40 miliar, Indonesia berhasil mendapatkan sebagian alokasi tersebut untuk mendukung program dekarbonisasi dan memperkuat pembangunan rendah karbon yang berkelanjutan.

Search