Tidak ada pasokan makanan atau medis yang sampai ke 2,3 juta penduduk Jalur Gaza dalam hampir dua bulan, sejak Israel memberlakukan blokade total terlama di wilayah itu, menyusul gagalnya gencatan senjata selama enam minggu. Pada Jumat (25/4/2025), Program Pangan Dunia mengatakan telah kehabisan stok makanan di Gaza setelah penutupan terlama yang pernah dihadapi Jalur Gaza.
Beberapa penduduk menjelajahi jalan-jalan mencari rumput liar yang tumbuh secara alami di tanah, yang lain mengambil daun kering dari pohon. Kemudian, nelayan beralih menangkap kura-kura, mengulitinya, dan menjual dagingnya.
Israel, yang memberlakukan blokade total terhadap Gaza pada 2 Maret 2025, mengatakan bahwa cukup banyak pasokan yang telah mencapai wilayah tersebut dalam enam minggu terakhir gencatan senjata, sehingga mereka yakin penduduknya tidak dalam bahaya. Israel tidak mengizinkan masuknya makanan atau obat-obatan karena pejuang Hamas akan mengeksploitasinya. Di sisi lain, badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan warga Gaza berada di jurang kelaparan dan penyakit massal, dengan kondisi sekarang yang terburuk sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023.