Pemerintah Indonesia berhasil menyerap dana sebesar Rp28 triliun melalui lelang delapan seri Surat Utang Negara (SUN) pada 22 April 2025. Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, merinci seri yang dilelang di antaranya SPN03250723 (penerbitan baru), SPN12260423 (penerbitan baru), FR0104 (pembukaan kembali), FR0103 (pembukaan kembali), FR0106 (pembukaan kembali), FR0107 (pembukaan kembali), FR0102 (pembukaan kembali), dan FR0105 (pembukaan kembali). Lelang ini mencatatkan total penawaran sebesar Rp77,47 triliun, dengan penyerapan terbesar berasal dari seri FR0103 yang dimenangkan senilai Rp11,5 triliun. Seri ini memiliki jatuh tempo 15 Juli 2035 dan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,97984%. Selain itu, pemerintah juga menyerap dana sebesar Rp7,2 triliun dari seri FR0104, serta Rp4,5 triliun dari seri FR0106. Beberapa seri lainnya, seperti FR0107, FR0102, dan FR0105 juga berhasil dimenangkan dengan jumlah penyerapan yang lebih kecil.
Dalam lelang ini, pemerintah memutuskan untuk tidak menyerap dana dari seri SPN03250723 meskipun ada penawaran masuk sebesar Rp2 triliun. Beberapa seri lainnya, seperti seri SPN12260423, juga berhasil diserap dengan nominal Rp2 triliun dari penawaran sebesar Rp6,58 triliun. Pemerintah mencatatkan imbal hasil rata-rata tertimbang antara 6,28% hingga 7,15% untuk berbagai seri yang dimenangkan. Penyerapan dana ini menunjukkan tingginya minat investor terhadap Surat Utang Negara yang diterbitkan pemerintah.