Menteri Perdagangan Indonesia, Budi Santoso, bertemu dengan Menteri Urusan Perdagangan Luar Negeri Prancis, Laurent Saint-Martin, untuk membahas percepatan penyelesaian Perundingan Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa (Indonesia-EU CEPA). Dalam pertemuan tersebut, Budi berharap dukungan Prancis untuk menyelesaikan isu-isu yang masih tersisa dalam perundingan dan membuka akses pasar bagi produk-produk utama Indonesia, seperti minyak sawit, alas kaki, tekstil, dan produk perikanan. Kedua pihak juga membahas peningkatan kerja sama di sektor energi, transportasi, agroindustri, dan pertambangan.
Mendag Indonesia juga menyampaikan apresiasi atas penundaan implementasi EUDR oleh Uni Eropa dan meminta agar regulasi yang memberatkan perdagangan Indonesia dipertimbangkan kembali. Indonesia mencatatkan surplus perdagangan dengan Uni Eropa sebesar 4,49 miliar dolar AS pada 2024, dengan ekspor utama ke Uni Eropa berupa lemak dan minyak, alas kaki, serta mesin dan perlengkapan elektrik. Di sisi lain, Indonesia mengalami defisit perdagangan dengan Prancis sebesar 532,40 juta dolar AS pada 2024 meskipun defisit ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya.