Tekan Hamas, Israel Blokir Pasokan Listrik ke Jalur Gaza

Israel mengumumkan untuk menghentikan pasokan listrik ke Jalur Gaza, Palestina sebagai upaya menekan Hamas agar membebaskan seluruh sandera. Menteri Energi Israel, Eli Cohen, menginstruksikan Israel Electric Corporation (IEC) segera memutus pasokan listrik ke Gaza. Kementerian Energi juga merilis surat edaran ke IEC yang meminta untuk menghentikan penjualan listrik ke pembangkit listrik Gaza. Namun, seorang pejabat Israel mengatakan keputusan Cohen tak sedramatis yang ia buat.

Listrik dari Israel ke Gaza diputus setelah 7 Oktober 2023. Kemudian, pada November Israel mengumumkan akan memperbarui pasokan ke pabrik desalinasi dekat Deir el-Balah di Gaza tengah. Pejabat itu mengatakan yang Israel lakukan adalah memutus pasokan listrik ke pabrik tersebut. Pabrik itu melayani lebih dari 600.000 penduduk Gaza melalui truk tangki atau jaringan provinsi Deir el-Balah dan Khan Younis di Gaza tengah dan selatan. Pabrik tersebut juga merupakan salah satu dari tiga fasilitas pengolahan air laut di Jalur Gaza, yang sebelumnya memenuhi sekitar 15 persen dari kebutuhan air penduduk di wilayah itu.

Pemutusan pasokan listrik ke Gaza memicu kecaman dari berbagai komunitas internasional termasuk Qatar. Kementerian Luar Negeri Qatar menyebut tindakan itu merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum humaniter internasional. Selama agresi ke Palestina, Israel berulang kali melakukan pelanggaran seperti menembak warga sipil, mengebom fasilitas sipil, mencegah bantuan masuk, hingga membuat warga Gaza di ambang krisis pangan. Agresi Israel juga telah menyebabkan lebih dari 48.000 warga di Palestina tewas dan ribuan rumah hancur.


Search