Pemerintah Israel dilaporkan sedang menyiapkan “rencana neraka” untuk menekan Hamas. Tujuannya agar Hamas membebaskan sandera lebih lanjut tanpa penarikan pasukan dari wilayah Palestina. Caranya ialah dengan meningkatkan blokadenya di Gaza. Hal itu dilakukan saat gencatan senjata yang telah berlangsung selama enam minggu dalam ketidakpastian. Diketahui, saat ini tidak ada tanda-tanda menuju fase kedua yang akan dimulai akhir pekan lalu. Maka, kedua belah pihak mengambil langkah-langkah darurat untuk kembali ke posisi perang.
Pemerintah Israel dilaporkan telah membuat persiapan untuk melakukan penangguhan makanan dan bahan bakar. Hal ini untuk melaksanakan program isolasi yang terus ditingkatkan, pemerintah menyebut program tersebut sebagai “rencana neraka”. Rencana tersebut akan melibatkan pemutusan pasokan listrik dan air yang tersisa, dan memindahkan warga Palestina di Gaza utara kembali ke selatan, untuk membuka jalan bagi kemungkinan dimulainya kembali perang skala penuh.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz telah menginstruksikan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk membuat persiapan untuk kembali bertempur. Sementara itu, ada laporan di media Arab, bahwa Hamas juga bersiap untuk dimulainya kembali pertempuran. Hamas dan faksi bersenjata lainnya telah kembali ke posisi perang. Hamas juga menyatakan telah mengekstraksi bahan peledak berkekuatan tinggi dari senjata Israel yang tidak meledak yang ditembakkan selama perang, untuk digunakan dalam bom pinggir jalan jika pertempuran dimulai lagi.