Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding, menargetkan pengiriman minimal 425 ribu pekerja migran Indonesia (PMI) pada 2025, meningkat dari 297 ribu tahun lalu. Karding menyebut pengiriman ini berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 0,52 persen dan menghasilkan devisa lebih dari Rp300 triliun. Namun, kebutuhan pasar luar negeri terhadap PMI yang mencapai 1,35 juta orang belum terpenuhi karena kendala seperti keterbatasan keterampilan.
Didukung anggaran Rp45 triliun dari Presiden Prabowo Subianto, dana tersebut akan digunakan untuk pelatihan, pembiayaan keberangkatan, dan pemberdayaan PMI, termasuk menyediakan pinjaman berbunga rendah. Karding juga menekankan pentingnya pengiriman PMI secara prosedural untuk mengurangi masalah seperti eksploitasi dan perlakuan tidak adil, yang sering terjadi pada PMI tidak resmi. Selain itu, pembentukan Badan Layanan Umum (BLU) direncanakan untuk mengelola anggaran ini secara efektif
